Langsing dengan cara aman 

Memiliki tubuh ideal bukan untuk tujuan estetika semata tapi juga untuk kesehatan. Caranya dengan diet dan olahraga. Upaya tambahan lain untuk menunjang bentuk tubuh ideal bisa dengan liposuction.

langsing dengan cara amanSebagai seorang woman fitness model, tubuh proporsional dengan otot yang kencang menjadi suatu keharusan. Masalahnya Kimmy baru saja melahirkan. Akibatnya kulit di area perutnyapun terlihat mengendur. Guna mengembalikan kekencangan tubuhnya terutama di bagian perut, Kimmy lalu memutuskan melakukan liposuction. “Waktu itu tahun 2014, sebelum liposuction, dokter menyarankan untuk melakukan latihan pengencangan otot perut dan menurunkan berat badan sehingga tinggal sedikit saja liposuction yang dilakukan,” kenang wanita yang kini berusia 54 tahun ini dalam wawancara khusus yang diadakan Jakarta Skin Center (JSC), Jumat (21/2).

Liposuction

Liposuction atau bedah sedot lemak adalah tindakan pembentukan tubuh dengan mengurangi lemak dibagian tubuh tertentu seperti daerah perut, pinggul, pantat, paha, lengan dan leher tanpa membuang kulit. “Jadi prosedur ini untuk membuang lemak yang tidak diinginkan sehingga bentuk tubuh secara estetika menjadi lebih baik,” kata direktur dan pendiri JSC, dr Edwin Djuanda SpKK. Dua minggu setelah liposuction, pasien tidak dibolehkan melakukan aktivitas berat seperti berolah raga. “Hasil jahitannya rapi dan tidak ada bekas, semakin hari bentuknya (bagian perut) juga semakin bagus,” ujar Kimmy. Dikatakan dr Edwin, kebanyakan orang ingin memiliki bentuk tubuh ideal secara instan dan memilih melakukan liposuction. Hanya saja tak jarang mereka melakukannya di klinik yang tidak memiliki ahli . bedah yang kompeten. “Bagaimanapun liposuction adalah tindakan bedah kulit yang harus dilakukan oleh seorang ahli untuk menjamin keamanannya,” sebut dr Edwin.

Tidak semua individu bisa melakukan tindakan ini. Beberapa kelompok yang menjadi perhatian untuk melakukan liposuction , diantaranya pasien dengan gangguan perdarahan, anemia, atau yang mengonsumsi aspirin. Konsumsi obat itu harus dihentikan 1-2 minggu sebelum pembedahan. Pasien dengan keadaan yang buruk seperti gangguan jantung juga tidak disarankan. Termasuk pasien dengan harapan tidak realistis. “Banyak yang sudah kurus tapi masih ingin liposuction atau yang pengin lebih cantik. Ini tidak realistis,” imbuh dr Edwin. Sebelum melakukan liposuction, pasien harus diberi tahu apa saja komplikasi yang mungkin terjadi. Komplikasi pembedahan yang bisa terjadi sebut saja perdarahan, infeksi, dan tromboembolisma sehingga pasien harus cek laboratorium dulu. Sedangkan komplikasi liposuction yang bisa muncul antara lain kulit iregular, hematorna (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah), dan seroma (cairan yang berkumpul di bawah kulit), dan infeksi. Maka itu pasien diberi suntikan antibiotik sebelumnya.

Bagian Lemak yang dapat disedot

Teknik liposuction dimulai dengan penyuntikan Tumescent.
Ini merupakan teknik yang memberikan anestesi lokal pada volume besar lemak subkutan dan dengan demikian memungkinkan untuk sedot lemak. Adapun untuk lemak yang disedot maksimal 2000cc. “KaIau lebih dari itu lemak yang disedot, akan terjadi gangguan elektrolit atau jantung,” tegas dr Edwin. Prosedur menghilangkan lemak ini bukan saja diminati oleh wanita tapi juga pria. Pada wanita permintaan tertinggi adalah liposuction di area perut, diikuti lengan, kemudian paha, dan paha samping. Beda dengan pria yang kebanyakan ingin disedot lemaknya di sekitar pinggang atau perut, dan dagu.

Dr Litya Ayu Kanya A Sp.KK FINSDV mengimbau agar masyarakat tidak asal memilih klinik untuk melakukan tindakan ini. “Pilihlah klinik yang memang sudah dikenal track record-nya, dan pastikan ruang operasi yang steril. Sebelumnya konsultasi dulu dengan dokter bagian mana yang ingin disedot lemak, kontraindikasinya dan perawatan pasca operasi,” beber dr Litya. Pasien juga harus tahu seperti apa prosedurnya. Sehabis liposuction, maka lemak tidak lagi akan tersimpan di organ yang sudah disedot lemaknya tapi dibagian lainnya. Misalkan jika melakukan sedot lemak dibagian perut, maka lemak mungkin selanjutnya akan tersimpan di lengan atau payudara.

Bukan Pilihan Pertama

 LIPOSUCTION  yang aman harus dilakukan sesuai kondisi masing-masing pasien, dengan memperhitungkan kesehatan pasien secara umum. Hal ini ditegaskan oleh direktur dan pendiri JSC, dr Edwin Djuanda SpKK.

Menurut dr Edwin, masing-masing orang memiliki kecenderungan yang berbeda terkait distribusi lemak. Sebagian orang cenderung menyimpan cadangan lemak di area paha sementara pada sebagian orang lain kelebihan lemak lebih banyak disimpan di area leher, lengan, perut, ataupun paha.

Liposuction adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menghilangkan kelebihan lemak di area tertentu. Jika dilakukan dengan benar, liposuction adalah tindakan yang aman. Seberapa banyak lems akyang diambil? Tergantung kondisi dan kadar lemak pasien. “Jenis lemak yang diambil adalah lemak tengah, bukan lemak di bawah kulit apalagi lemak di dekat organ dalam,” kata dr Edwin.

Maka itu, sambungnya, liposuction saja tidak bisa membantu orang dengan kelebihan berat badan yang ekstrem. Agar hasilnya permanen,tindakan ini harus diikuti dengan diet seimbang dan olahraga secara rutin. Bagi yang memiliki tubuh obesitas, prosedur ini tidak bisa dilakukan dalam satu waktu. Melainkan harus beberapa tahap. “Karena kita juga melihat obat bius yang diberikan setiap pembedahan. Itu ada aturannya,” kata dr Edwin.

Meski efektif, dr Edwin menegaskan bahwa liposuction dianjurkan setelah diet tidak berhasil, jadi bukan sebagai pilihan pertama. Liposuction bukan pengganti diet dan olahraga dan bukan jalan pintas untuk menghentikan obesitas. Hal ini karena penyedotan lemak tetap harus memperhitungkan efek samping. Namun, efeksamping yang terjadi umumnya relatif ringan hanya berupa memar dan bengkak di bekas injeksi. Infeksi jarang  terjadi, namun tergantung klinik dan kelihaian dokter yang melakukan. Begitu pula dengan efek amping lainnya seperti bentuk tubuh tidak simetris, permukaan tubuh tidak rata dan lain-lain.

Mengenai tahapan tindakan liposuction, dapat dilakukan bertahap atau dilakukan sekaligus maksimal 1 area besar (luas) dan kecil. Tidak dianjurkan melakukan tindakan di dua area yang luas sekaligus karena berisiko. Apalagi jika ada komorbid (penyakit penyerta) pada pasien. Perlu diketahui, kegagalan pun dapat terjadi pada prosedur irii. Dalam arti hasilnya tidak sesuai harapan pasien. (sri noviarni)

koran sindo, senin 24 Februari 2020

share ke sosmed